Kisah para cum-lauders (part-22): Harus punya target

“Harus punya target”, keduanya kompak menjawab sama ketika ditanya apa tipsnya agar bisa lulus cepat.

Noorrachma Aliya Diniyati dan Sarah Amelia Nur Wahidah Al Falah, keduanya dinyatakan lulus dengan predikat cum laude pada sidang yudisium yang dilaksanakan Selasa, 31 Januari 2023 di auditorium FPTK. Dekan FPTK menyatakan bahwa keduanya menempati peringkat ke-1 dan ke-2 sebagai lulusan terbaik prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri pada ujian sidang sarjana periode Januari 2023. Kedua mahasiswi berhijab ini menjadi lulusan tercepat di angkatannya dengan masa studi 3,5 tahun di bawah bimbingan Dr. Mustika Nuramalia Handayani, S.T.P., M.Pd., sebagai dosen pembimbing skripsi ke-1 dan Dr. Eng Puji Rahmawati sebagai dosen pembimbing ke-2.

Noorrachma adalah putri sulung dari 4 bersaudara kelahiran Jakarta, 30 Agustus 2000 dari pasangan Budiana Tresnawan, S.T. & Rini Haryati, S.E. Mahasiswi yang hobi menggambar dan menonton film ini, cukup aktif semasa kuliahnya, sempat mengikuti summer course dan berbagai perlombaan, penelitian bersama dosen dan PT. AGAVI, juga mengikuti Magang Bersertifikat MBKM di Danone Indonesia, dan berkesempatan mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi prodi.

Menurut Rachma, untuk lulus cepat itu harus dipersiapkan sedini mungkin, punya target dan tidak menunda pekerjaan. Ketika Ia masih semester 3 punya 3 target untuk 3 proyek akhirnya. Pertama, ikut penelitian dosen untuk RA (riset agroindustri). Kedua, magang praktik industri di perusahaan besar. Ketiga, lulus 3.5 tahun.

“Alhamdulillah saya sangat bahagia bisa memenuhi semua target, karena dengan itu saya dapat meringankan beban orang tua sekaligus membanggakan mereka. Kemudian juga mendapat apresiasi dan dukungan yang sangat banyak dari rekan-rekan seangkatan.” Selepas studi S1, Rachma ingin bekerja di FMCG multinational company lalu melanjutkan studi S2 untuk memperdalam ilmu teknologi pangan.

[wppa type=”slideonlyf” album=”121″ align=”center”]

Sarah adalah putri sulung dari 3 bersaudara kelahiran Garut, 14 Maret 2001 dari pasangan Ujang Rahmat dan Dedih Setiasih. Mahasiswi yang hobi membaca ini, cukup aktif dan menorehkan prestasi semasa kuliahnya. Ia sempat meraih hibah pendanaan PKM sebanyak dua kali, memperoleh dana hibah untuk pengabdian masyarakat (2 kali PHP2D dan P3D). Ia juga sempat menjuarai kompetisi paper nasional, aktif di berbagai organisasi/kegiatan kemahasiswaan, dan menulis artikel ilmiah dan mempublikasikannya.

Awal tahun 2022 lalu, Sarah bersama kedua rekannya di bawah bimbingan Dr. Mustika berhasil meraih gold medal dalam ajang kompetisi tingkat Asia: RAVTE Student Innovation Award. Baginya, aktivitas dan capaian semasa kuliah adalah hal yang paling berkesan karena bisa bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang yang berbeda keilmuan, sehingga Ia bisa memperoleh relasi sekaligus pengetahuan baru yang tidak diperolehnya dalam perkuliahan.

Senada dengan Rachma, menurut Sarah agar bisa lulus cepat harus membuat target dan jadwal kegiatan yang akan dijalani, kemudian buat reminder menggunakan google calender, alarm atau bahkan minta bantuan orang terdekat (Support system) untuk membantu mengingatkan setiap targetan yang sudah dibuat. Target tersebut sebisa mungkin dicicil dengan konsisten, jangan baru dikerjakan saat mendekati deadline 🙂

Sarah mengisahkan pengalamannya saat mengerjakan skripsi, kebetulan Ia juga diberi amanah dan tanggung jawab menjadi ketua komisi V di DPM HIMAGRIN FPTK, ketua PKM Corner FPTK, dan juga magang, sehingga Ia benar-benar harus memanage waktunya sebaik mungkin. Saat akan melakukan pengambilan data penelitian ke Bogor berbarengan dengan tugas sebagai pengurus PKM corner untuk mendampingi tim PIMNAS UPI ke Malang. Ia bersyukur, semuanya sudah terlewati dan membuatnya terlatih untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

“Alhamdulillah, tak henti-hentinya saya memanjatkan syukur. Awalnya ini hanya sebatas candaan dengan teman-teman, karena melihat kakak tingkatnya kelompok PKM yang berhasil lulus cepat. Qadarullah menjadi kenyataan, benar-benar definisi ucapan adalah doa. Hal ini tidak terlepas berkat doa dan dukungan dari beberapa pihak tentunya, dari kedua orang tua dan dosen pembimbing skripsi, dosen-dosen prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri yang selalu mendoakan, membimbing dan mendukung saya selama menjalani masa kuliah”. Selepas studi S1, Sarah akan bekerja di salah satu perusahaan konsultan pangan kemudian melanjutkan studi S2.

Selamat Rachma dan Sarah yang kini bergelar S.Pd. Semoga berkah dan menginspirasi mahasiswa lainnya.