Tim PKM UPI menjadikan Biji Mangga sebagai Plastik Ramah Lingkungan

Berawal dari keresahan menumpuknya sampah plastik dan limbah pangan, yang berdampak buruk terhadap lingkungan, tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang berasal dari Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI ini menciptakan bahan kemasan yang ramah lingkungan, murah dan aman yaitu plastik dari biji mangga. Sarah Amelia Nur Wahidah Al Falah sebagai Ketua tim bersama 2 orang rekannya yaitu Chintya Nur Farida dan Destia Mega Al Hartawan sebelumnya mendapatkan hibah pendanaan dari Belmawa Kemendikbud Ristekdikti untuk PKM RE (riset eksakta). Dr. Mustika Nuramalia Handayani, STP., M.Pd., sebagai dosen pendampingnya berharap agar hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama tujuan ke-12 SDGs yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Hingga saat ini sampah plastik masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Hal ini dikarenakan masyarakat masih terus menggunakan kemasan berbahan plastik yang dianggap lebih praktis dan murah. “Sebetulnya plastik ramah lingkungan sudah mulai banyak digunakan, tetapi yang membedakan bioplastik ini adalah kami menggunakan ekstrak pati dari limbah biji mangga sebagai bahan baku utamanya. Kemudian kami juga menambahkan minyak atsiri yang diekstrak dari serai sebagai agen antibakteri. Sehingga bioplastik ini, selain menggunakan bahan baku yang mudah didapatkan tapi aman digunakan sebagai bahan kemasan produk pangan” ujar Sarah, ketua tim. Chintya menambahkan bahwa untuk bahan bakunya (biji mangga), kami bekerja sama dengan beberapa penjual jus di sekitar Gegerkalong dan juga pengepul biji mangga. Tanaman serai (Cymbopogon citratus) diketahui memiliki kandungan antioksidan, antibakteri, dan antijamur yang tinggi.

Penelitian ini telah berhasil menciptakan produk bioplastik dan telah diuji sesuai standar plastik yang beredar. Tentunya keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, serta koordinasi tim yang terus terjalin. Setiap pekannya, tim selalu melaksanakan evaluasi agar penelitian ini menghasilkan produk yang berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, Sarah selaku ketua tim mengungkapkan, besar harapan penelitian ini bisa tembus sampai PIMNAS dan mendorong teman-teman mahasiswa untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.