“Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan merupakan perjalanan yang cukup panjang. Saya bersyukur ada di lingkungan yang super positif, supportif dan apresiatif yang terus mendorong saya terus belajar dan berkembang bahkan setelah pilmapres ini selesai“, ungkap Chintya Nur Faridah yang berhasil meraih Juara II Pilmapres UPI 2022 dengan selisih tipis, hanya terpaut 0,78 poin dari Juara I.
Capaian tersebut, menempatkan agriners (mahasiswa prodi Pendidikan teknologi agroindustri) pada podium pilmapres tingkat Universitas selama 3 tahun berturut-turut, setelah sebelumnya Sarah Istiqomah meraih juara I mapres UPI tahun 2020, dan Muhammad Oka Ramadhan sebagai Juara I mapres UPI 2021 juga peringkat VI mapres nasional 2021.
Pada final Pilmapres tingkat universitas yang digelar secara daring, Senin 27 Juni 2022, Chintya bersama dua rekannya (juara II dan III mapres FPTK), berhasil menempati 5 besar. Mahasiswi kelahiran Bandung, 15 Mei 2001 ini cukup aktif dalam berorganisasi dan tercatat sebagai pengurus BEM Himagrin dan KALAM UPI. Selain itu, Ia bersama rekannya di BEM Himagrin berhasil memperoleh hibah PHP2D 2021 (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) dan PPK Ormawa 2022 dari Kemendikbud. Mahasiswi yang memiliki hobi membaca dan memasak ini pun berhasil memperoleh hibah PKM Riset Eksakta 2021 juga meraih gold medal dalam ajang RAVTE Students award bersama kedua rekannya.
[wppa type=”slideonlyf” album=”112″]
Selain capaian unggulan (CU), setiap peserta pilmapres UPI 2022 diharuskan mengirimkan naskah gagasan kreatif (GK) dan video berbahasa inggris bertema SDGs. Di bawah bimbingan Dr. Mustika Nuramalia Handayani, Chintya mengangkat topik mengenai “Green Skills for Vocational Education” yang dapat disimak pada kanal youtube agroindustriupi. Sementara itu, GK yang diusung oleh mahasiswi angkatan 2019 ini, yaitu mengenai bioplastik berbasis pati biji mangga dengan anti bakteri ekstrak daun ungu sebagai kemasan aktif ramah lingkungan.
“Saya bersyukur mendapat kesempatan dan kepercayaan di pilmapres ini. Banyak hal yang diperoleh selama proses persiapan pilmapres ini, mulai dari kesempatan meng-upgrade diri, belajar dan berkembang, hingga akhirnya saya paham pentingnya nilai suatu proses, bukan orientasi pada hasil semata. Alhamdulillah berkat do’a dan dukungan kedua orang tua, bimbingan dan support dari dosen pembimbing, serta sivitas akademika dan tendik di prodi dan fakultas, para coach, saya bisa sampai pada titik ini.”
Mahasiswi berhijab yang bercita-cita menjadi pendidik dan pebisnis ini berharap agar raihan prestasi ini dapat menjadi inspirasi untuk orang lain, dan menjadi jalan baginya untuk terus menebar kebaikan dan kebermanfaatan lewat peran-peran yang Ia ambil. “Menjadi juara II, tentunya menjadi hal yang berkesan namun juga pasti ada amanah dan peran lain menanti kedepannya.”