Kisah para cum-lauders (part-25): “Banyak sekali ujian, tapi harus bangkit kembali”

“Kita boleh saja membuat banyak rencana, namun skenario Allah jauh lebih baik untuk kita”, tutur Siti Asiah Sya’adah, salah satu wisudawati Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri gelombang 3 2023 yang lulus dengan predikat cum laude.

“Saya merupakan salah satu mahasiswi angkatan 2019 yang Alhamdulillah bisa berkesempatan untuk merasakan kuliah tanpa membayar UKT berkat bantuan bidikmisi. Beasiswa inilah yang menjadi salah satu alasan saya harus menyelesaikan kuliah maksimal hingga semester 8.”

Pada saat memasuki semester 7, Ia memilih untuk melaksanakan Praktik Industri dibandingkan dengan program P3K atau yang semula bernama PPL. Siti Asiah pun mengambil mata kuliah skripsi sejak semester 7 karena berkeinginan untuk lulus dalam 3,5 tahun. Namun target tersebut tidak tercapai karena Ia beberapa kali berganti topik, tempat penelitian, hingga outline skripsi sehingga penyelesaian skripsi dilanjutkan hingga semester 8.

“Saya merasa proses studi ini melambat, dan khawatir skripsi saya tidak selesai di semester 8. Akhirnya saya melamar pekerjaan ke beberapa tempat dan posisi agar saya memiliki pegangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Meskipun ada beberapa perusahaan yang menerima, namun saya masih ragu untuk menyelesaikan skripsi sambil bekerja, sehingga saya menunda niat untuk bekerja dan fokus terlebih dahulu pada skripsi.

Pada hari Senin, 17 April 2023, Siti melaksanakan seminar proposal skripsi dan sempat disarankan oleh salah satu dosen penguji untuk berganti judul hingga metode penelitian. Namun, setelah berdiskusi dan mempertimbangkan lebih lanjut dengan dosen pembimbing, judul skripsinya tidak mengalami perubahan.

Setelah melaksanakan seminar proposal skripsi, Siti segera memfokuskan diri untuk mempersiapkan pelaksanaan penelitian ke SMK dengan membuat timeline. “Saya kira penelitian ke SMK lebih mudah dibanding dengan penelitian ke industri pangan, namun nyatanya keduanya sama-sama memiliki tantangan yang luar biasa”. Ia harus mencari validator terlebih dahulu dan berdiskusi dengan Wakasek bidang kurikulum untuk menentukan validator.

“Saya dapat melaksanakan penelitian ke SMK pada 17 Mei 2023, itu pun sempat terjadi percepatan dari rencana sebelumnya”. Saya mendapat informasi bahwa ujian sidang terakhir di semester 8 akan dilaksanakan di bulan Agustus 2023 dan jika melebihi batas waktu tersebut maka diharuskan menambah semester dan membayar UKT.

“Saya merasa takut jika skripsi saya tidak selesai tepat waktu bahkan hingga berkali-kali menanyakan kepada dosen pembimbing apakah saya akan bisa lulus dan wisuda di tahun ini, kemudian jawaban dari kedua dosen pembimbing dapat meyakinkan saya bahwa saya harus tetap berjuang hingga tuntas”.

Sejak awal Agustus saya menyiapkan persyaratan untuk ujian sidang, namun ketika mendekati deadline pendaftaran, skripsi saya ternyata masih harus direvisi. Lagi-lagi, skenario Allah jauh lebih baik. Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan skripsi, mendapatkan persetujuan ujian sidang dan melakukan pendaftaran ujian sidang tepat waktu. “

Siti Asiah dapat melaksanakan ujian sidang pada Senin, 21 Agustus 2023, dan dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Setiap orang punya medan juangnya masing-masing, begitupun dengan Siti Asiah.

“Saya rasa proses saya cukup lama dan tidak semulus yang terlihat, banyak sekali ujian selama penyusunan skripsi berlangsung. Khawatir, sedih, kecewa, takut, down, bahkan hingga stres, akan tetapi harus tetap bangkit kembali. Di balik itu semua, saya mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga khususnya selama proses penyusunan skripsi. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, terima kasih atas ridho Allah, doa dan support dari orang tua dan orang-orang di sekeliling saya, akhirnya saya bisa sampai di titik ini.”

Siti menyampaikan terima kasihnya kepada dosen pembimbingnya yang selalu sabar membimbing, memotivasi, dan membantu hingga akhir. Juga kepada para Dosen dan Staf Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Kepala Sekolah, Kepala Program keahlian APHP, para Guru APHP dan Validator di SMKN 4 Garut, serta teman-teman seperjuangan di UPI.

“Boleh istirahat, namun tidak untuk berhenti. Jangan lupa berdoa, bersyukur dan terus berusaha”.