Kisah para cum-lauders (part-24): Skripsi sambil kerja? bisa selesai?

“Rencana Allah itu selalu indah, Allah tidak pernah salah memilih pundak, ketika kita diberikan suatu amanah, itu sudah sesuai dengan kemampuan kita”, Dina Nur Afrilia, salah satu wisudawan Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri yang lulus dengan predikat cum laude menuturkan kisahnya.

“Akhir Januari, tepatnya tanggal 24 Januari 2023, saya melaksanakan seminar proposal skripsi. Qodarullah skripsi saya hampir revisi total. Namun hal itu harus tetap saya terima dan jalani. Saya berusaha mengerjakan revisi, bimbingan dan konsultasi dengan penguji juga pembimbing. Prosesnya sangat berat dan rumit, sementara itu di sisi lain saya berpikir harus lulus tepat waktu.”

Dina mengakui bahwa saat itu Ia hampir putus asa. “Saya down, sedih dan takut skripsi saya tidak selesai karena beasiswa bidikmisi saya hanya berlaku sampai semester 8.”

“Saya nekad mencari pekerjaan untuk jaga-jaga. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, setidaknya saya sudah mempunyai pegangan dan tidak memberatkan orang tua.”

Dina kemudia melamar ke beberapa tempat dan perusahaan. “Alhamdulillah saya diterima di salah satu perusahaan pangan, saya juga tidak tahu apakah ini keputusan yang benar atau salah. Setelah saya mulai bekerja, saya nikmati prosesnya.”

Mahasiswi asal Sumedang ini mengakui bahwa Ia harus bisa membagi waktu, membagi fokus, menentukan prioritas, tanggung jawab dan tetap berprogres. “Ternyata kuliah, skripsian sambil kerja itu nikmat sekali teman-teman. Jatuh bangun, sedih, nangis, mengeluh dan lainnya itu pasti terasa.”

Dina mengungkapkan jika dirinya harus tetap belajar kuat, bimbingan di hari libur kerja, revisian di sela-sela rehat kerja, dan tetap menyempatkan untuk istirahat ketika raganya sudah sangat lelah.

“Pada bulan April, saya sudah mulai mengambil data penelitian dan di bulan Juni saya melaksanakan seminar hasil lalu mendapat persetujuan untuk melaksanakan ujian sidang sarjana pada 2 Agustus 2023.”

“Alhamdulillah, ucap syukur selalu mengalir. Saya sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing saya yang sabar membimbing hingga akhir, orang tua yang selalu mendoakan dan orang-orang di sekeliling saya yang selalu support saya sampai di titik ini. Proses panjang yang tidak mudah ini akan selalu terkenang. Intinya tetap terima dan jalani semua yang terjadi, nikmati prosesnya dan jangan lupa berdoa.”

Selamat Dina Nur Afrilia, S.Pd. Semoga menginspirasi agriners lainnya!.