Rasa malas, godaan untuk rebahan, kesulitan memahami beberapa mata kuliah, menjaga konsistensi semangat kuliah, ternyata dialami juga oleh Enjang Rohman yang baru saja meraih predikat cum laude dengan IPK 3, 77. Tapi Ia punya prinsip bahwa jika terjatuh, jangan lupa untuk bangkit lagi.
Putra asli Garut kelahiran 20 Juni 1998 ini menghabiskan masa remajanya di SMAN 8 Garut. Kemudian diterima menjadi mahasiswa program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri (PTAg) UPI melalui jalur beasiswa bidik misi tahun 2017.
“Luar biasa sekali bisa kuliah di Prodi PTAg, bertemu dengan dosen, dan teman-teman yang luar biasa.”
“Ketika di kampus, saya sering bercanda dengan teman-teman, mau lulus 3,5 tahun. Tapi mungkin ucapan tersebut menjadi doa. Alhamdulilah ditunjukan dan dimudahkan jalannya oleh Alloh swt hingga mewujud menjadi kenyataan.”
Selama menjadi mahasiswa, Enjang beberapa kali meraih prestasi diantaranya adalah finalis LKTIM UNNES, bersama rekannya menerima pendanaan Program Hibah Bina Desa dari DIKTI tahun 2019 juga mendapatkan hibah pendanaan penelitian PKM dari Kemendikbud tahun 2020 bersama Rama Tiyana dan Sarah Amelia.
Selain itu, Ia cukup aktif dalam organisasi kemahasiswaan, Himagrin (Himpunan Mahasiswa Agroindustri), menjadi pengurus selama 3 periode. Periode pertama sebagai staff PSDM BEM Himagrin, kemudian di tahun berikutnya sebagai ketua departemen PSDM BEM Himagrin. Selanjutnya menjadi ketua Badan Legislasi DPM Himagrin. Enjang merasakan banyak sekali hal yang bisa dipelajari selama menjadi pengurus Himagrin dengan berjuta cerita suka dukanya.
Setelah meraih gelar S.Pd., apa rencana Enjang?
“Sementara ini akan bekerja, insyallah jika ada rezekinya ingin melanjutkan studi S2 dan mengabdi sebagai seorang dosen.”
Aamiin, semoga cumlauder dari Garut ini dimudahkan dalam meraih asa dan cita-citanya.
“teruntuk adik-adik di Prodi PTAg, jelajahilah berbagai hal dan jangan membatasi diri sendiri. Life is full of possibilities, you just need to know where to look. Semangat dan semoga selalu berjalan menuju kesuksesan.”