Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI mengirimkan 3 orang mahasiswa terbaiknya dalam kegiatan The 3rd Food Summer Course yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada pada tanggal 13 – 23 Juli 2021. Summer course tahun ini mengusung tema Local Indigenous Functional Food’s Role in the Era of COVID-19 Pandemic: From Farm to Table. Kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut dihadiri oleh hampir 90 orang peserta dari 17 negara, diantaranya adalah Indonesia, India, Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filiphina, Swiss, Belanda, Meksiko, Jerman, USA, Australia, Inggris, Taiwan, Iran, Arab Saudi dan China.
“Mengikuti kegiatan ini, sangat berkesan sekali untuk saya, karena dapat bertemu dengan kawan baru, tak hanya dari Indonesia tetapi dari negara lain. Salah satunya adalah Ranjoy rekan satu kelompok saya yang berasal dari india. Selain itu, saya mendapat ilmu terkait Functional Foodoleh pemateri hebat dan kompeten dari berbagai negara. Skill berbahasa Inggris pun terasah selama sesi berdiskusi,” kenang Nabila Sekar, mahasiswa angkatan 2020 yang berpartisipasi dalam 3rd Food Summer Course.
Hal senada diungkap oleh Noorrachma, mahasiswa angkatan 2019 yang senang karena mendapat banvak pengetahuan baru dari narasumber mancanegara. “Selama kegiatan ini, saya merasa sangat tertantang karena harus berusaha lebih keras dalam memahami materi serta berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan baik saat berdiskusi dengan teman sekelompok. Selain mendapat ilmu dan pengalaman yang bermanfaat, saya juga mendapat teman baru dari berbagai universitas bahkan berbagai negara.”
Safitri yang juga merupakan mahasiswa angkatan 2019, menyatakan bahwa topik pada setiap sesi dibahas dengan sangat menarik oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya. Kegiatan ini pun memberikan pengetahuan baru terkait fungsi, cara pengolahan hingga pemasaran dari berbagai pangan fungsional yang ternyata terdapat banyak sekali di Indonesia dan memiliki peran penting di era pandemi seperti saat ini. Tugas kelompoknya seru, karena dapat mempertemukan saya dengan teman-teman hebat dari berbagai daerah bahkan negara yang beebread dan bertukar informasi dengan interaktif melalui zoom meeting.
Kegiatan summer course tersebut, diisi oleh pematerian dari berbagai narasumber lokal dan internasional. Materi yang disampaikan diantaranya Introduction to Functional Foods, Sustainable Agriculture, Post harvest processing, Processing and Food Development, Functional Foods in Asia,dan Management and Supply Chain. Di sela-sela pematerian juga terdapat group discussion dengan topik-topik yang telah ditentukan. Selain itu, terdapat juga virtual trip ke beberapa desa di daerah Yogyakarta diantaranya Desa Selopamioro dan Sriharjo, Desa Srimartani (Desa Mandiri Teknologi), Kebun Erista (pemilik usaha edible flowers) dan Desa Turis Kiringan (sentral jamu).
Pada kegiatan tersebut, peserta diminta untuk memilih tugas yang dilakukan secara individu atau berkelompok. Peserta yang memilih tugas individu dapat memilih topik apa pun yang ingin mereka ikuti dan sertifikat yang akan didapatkan mencakup hanya topik yang telah mereka selesaikan. Sedangkan untuk peserta yang memilih tugas secara berkelompok diharuskan untuk mengerjakan semua tugas, karena penilaian dapat digunakan untuk transfer kredit. Salah satu tugas yang dilaksanakan secara berkelompok yaitu mendiskusikan mengenai pro dan kontra terkait pemberdayaan pangan fungsional di desa pada saat virtual trip. Peserta juga diberi tugas untuk membuat produk inovasi pangan fungsional yang kemudian dipresentasikan di akhir kegiatan, yang dilanjut dengan kegiatan panel diskusi untuk memberi tanggapan dan pertanyaan terkait produk inovasi antar kelompok.