Langensari, suatu desa di bagian timur kota Banjar Jawa Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, memiliki luas wilayah sekitar 497, 241 hektar. Desa Langensari yang berjarak 12 km dari ibukota Banjar termasuk dataran rendah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kita berkunjung ke sana, akan disambut dengan hawa panas. Hal itu pun, yang kami alami kemarin (20 Mei 2016) saat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di desa Langensari, kota Banjar.
Namun demikian, di balik hawa panasnya, desa Langensari menyimpan potensi luar biasa. Kami menemukan hal yang berbeda dengan kota Bandung, sepanjang perjalanan menuju desa Langensari, dimana sejauh mata memandang, di setiap lahan yang kosong tak luput dari tanaman pepaya. Menurut data produksi hasil hortikultura BPS, desa Langensari merupakan salah satu sentra buah pepaya di Jawa Barat.
Hasil panen buah pepaya di desa Langensari banyak dijual dalam keadaan segar kepada para pengepul. Selain itu, belum banyak industri yang mengolah buah pepaya menjadi olahan pangan. Buah pepaya yang dijual segar harganya murah dan memiliki umur simpan yang pendek terlebih buah pepaya tergolong kedalam buah klimaterik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan buah pepaya untuk meningkatkan diversifikasi olahan pepaya, memperpanjang masa simpan pepaya dan meningkatkan nilai ekonomis buah pepaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat petani pepaya.
Langensari papaya project menjadi tema PKM yang dilaksanakan oleh Dosen prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri (PTAG) pada Jumat 20 Mei 2016. Project tersebut berupa pelatihan pembuatan olahan pepaya kepada masyarakat desa Langensari. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan tridarma perguruan tinggi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan olahan pepaya sehingga masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan dari produksi panen pepaya yang mereka hasilkan.
Langensari papaya project kali ini meliputi papaya stick, marmalade pepaya dan sari buah pepaya. Papaya stick adalah sejenis makanan ringan seperti sistik yang sangat populer di masyarakat karena rasanya yang gurih dan harganya yang terjangkau. Pengolahan pepaya menjadi papaya stick dapat menambah variasi sistik di masyarakat dan merupakan salah satu inovasi sistik yang mengandung vitamin A.
Pembuatan papaya stick sangat mudah dilakukan dengan alat-alat sederhana dengan prosedur pembuatan yang mudah dan terjangkau. Hal itu diungkapkan oleh Mustika NH, S.TP. ,M.Pd dalam presentasinya mengenai produk papaya stick hasil produksi dari “rumah produksi agroindustri UPI”. Menurut Shinta Maharani, S.TP., M.Sc. dalam presentasinya pada kegiatan PKM tersebut, marmalade pepaya, merupakan produk buah-buahan sejenis selai tetapi memiliki tekstur lebih kasar karena kandungan potongan buah di dalamnya. Produk ini memiliki masa simpan yang lama karena proses penggulaan dalam pembuatannya.
Sari buah pepaya adalah produk olahan pepaya yang paling mudah untuk dibuat karena hanya terdiri dari penghancuran, penyaringan, pasteurisasi dan pengemasan saja. Menurut Dewi Nur Azizah, S.TP., M.P dalam presentasinya pada kegiatan PKM tersebut, mengungkap bahwa saribauah pepaya dapat bertahan selama 1 bulan dalam penyimpanan suhu dingin.
Langensari papaya project yang dilakukan oleh dosen-dosen prodi PTAG disambut positif oleh masyarakat desa Langensari. Hal itu terlihat dari antusiasme peserta pelatihan saat presentasi materi berlangsung maupun praktik pembuatan papaya stick, marmalade pepaya dan saribuah pepaya. Pada kegiatan pelatihan yang berlangsung di aula desa Langensari pada Jumat sore tersebut, para peserta aktif bertanya baik saat paparan materi maupun praktik pembuatan produk.
Selain itu, para peserta terlibat aktif saat praktik pembuatan ketiga produk olahan pepaya, bahkan beberapa peserta mengungkapkan akan segera memproduksi papaya stick, marmalade pepaya juga sari buah pepaya dalam pameran produk Banjar juga untuk persiapan lebaran. Kepala desa Langensari dalam sambutannya berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan PKM tersebut.
Langensari papaya project diharapkan tidak menjadi akhir kegiatan PKM tetapi menjadi awal silaturahim dosen prodi PTAG dan masyarakat Langensari. Dengan demikian akan terjalin kerjasama yang lebih terprogram antara desa Langensari Banjar dan prodi PTAG UPI di kemudian hari.
–mnh–