Usung konsep Zero Waste: Tim PHBD HIMAGRIN UPI Kembangkan Ekonomi Warga Kampung Mekar Jaya dengan Komoditas Pisang

Umumnya, pisang diolah menjadi produk olahan biasa yang lazim dikenal masyarakat, sebut saja keripik pisang, bolu, dan selai. Tapi, di tangan mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI, tak hanya buah pisang yang mereka manfaatkan, melainkan juga hingga ke kulitnya. Mengusung konsep zero waste, Himpunan Mahasiswa Agroindustri (HIMAGRIN) Universitas Pendidikan Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2019 dengan judul “Pemberdayaan Warga Kampung Mekar Jaya Desa Cibeureum Kabupaten Bandung dalam Optimalisasi Pemanfaatan Buah Pisang Berbasis Zero Waste”

Program Hibah Bina Desa merupakan program pemberdayaan masyarakat yang ditawarkan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti bagi mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Lembaga Eksekutif Mahasiswa, dan atau Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS). Program bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang produktif, mandiri, dan sejahtera.

[wppa type=”slideonly” album=”101″ align=”center”]

Salah satu desa yang potensial untuk dikembangkan adalah kampung Mekar Jaya, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Kampung Mekarjaya memiliki potensi melimpah berupa aneka ragam pisang seperti pisang rebu, klutu/angkola, bogo, geulis, angleng, ambon, dan susu. Tak heran jika kampung ini kerap dijuluki sebagai “Kampung Cau” (Kampung Pisang). Namun sayang tidak semua jenis pisang diminati warga seperti pisang jenis rebu, klutu/angkola, bogo, geulis, dan susu yang akhirnya terbuang sia-sia. Adapun jenis pisang lainnya seperti pisang ambon dan angleng langsung dijual ke tengkulak tanpa diolah menjadi produk olahan pangan. Hal ini karena minimnya pengetahuan warga terhadap pengolahan pisang dan akses modal usaha. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan warga dalam  mengolah buah  pisang yang dijual langsung tanpa diolah menjadi suatu produk terlebih dahulu menyebabkan harga jualnya rendah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tim PHBD HIMAGRIN berinisiatif memberikan edukasi, pembinaan, dan pemodalan bagi warga berupa rumah produksi untuk meningkatkan nilai tambah pisang menjadi produk inovatif berbasis zero waste. Sebelumnya tim PHBD HIMAGRIN melakukan pengembangan produk dari pisang menjadi produk inovatif, diantaranya Mustofa Pisang, Keripik Kulit Pisang, dan Dodol Pisang. Warga juga dilatih untuk mampu memasarkan produk secara konsinyasi dan digital melalui e-commerce.

Tidak tertinggal, remaja desa juga menjadi salah satu perhatian tim PHBD HIMAGRIN, mengingat tingginya angka putus sekolah di Kampung Mekarjaya. Oleh karena itu, tim menginisiasi kelas “anak tani” untuk membekali remaja desa dengan pengetahuan dan keterampilan pengolahan hasil pertanian. Program ini diharapkan mampu memantik semangat remaja desa untuk menjadi wirausahawan di masa depan.

Kehadiran tim PHBD disambut baik oleh warga Kampung Mekarjaya. “Kampung Mekarjaya adalah kampung yang paling sulit dijangkau dan di bangun, posisinya paling ujung di desa ini, Kami mengucapkan terima kasih untuk UPI yang sudah memilih Kampung Mekarjaya sebagai tempat pengabdian program hibah bina desa”, pungkas Kepala Desa, Efi Nurtaufik. Program PHBD berlangsung selama 4 bulan sejak Agustus hingga November 2019.

Ketua pelaksana, Alfernia Robidian mengakui, menjalani program ini adalah tantangan yang tidak mudah, butuh pengorbanan dan dedikasi penuh dari seluruh anggota, apalagi anggota tidak diperbolehkan menggunakan sepeserpun dana hibah untuk kebutuhan pribadi seperti transport, makan, dan lainnya. Ketua pelaksana dan tim juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari pembimbing Dr. Yatti Sugiarti, MP. yang telah mengcover seluruh biaya pribadi anggota selama pengabdian. Terima kasih juga disampaikan untuk seluruh anggota tim PHBD HIMAGRIN Lena Resmawati, Dewi Fatimah, Sheilla Nanda Rizqiyah, Nadhirotul Avivah, Mohammad Manarul Lubab, Zahratul Aflah Fatharani Rahimah Sudianto, Iman Rizki Nurahman, Alifa Evaninda, Enjang Rohman, Vieri Alghifari, Yadi Mulyadi, Tania Oktapriyani, Dyera Syaufina, Muhamad Teguh Aprizal, Ryzki Milennia Caprianti, Muhammad Oka Ramadhan, Naufal Farhan Muwaffaq, dan Muhammad Ihsan Dzakwan atas dedikasinya dalam melaksanakan Program Hibah Bina Desa 2019.

Kontributor: Muhammad Oka Ramadhan