Keluarga mahasiswa Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI yang tergabung dalam HIMAGRIN (Himpunan Mahasiswa Agroindustri) telah sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan AGROFOREST (Agroindustri for Education Science and Technology) selama 3 hari mulai 19-21 Nopember 2013. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka dies natalis ke-5 Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI.
Acara tersebut dibuka oleh Bapak Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd selaku Pembantu Dekan 1 FPTK. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan keinginan dan cita-cita agar prodi pendidikan teknologi agroindustri makin berjaya, berkembang dengan cepat. Beliau memotivasi dan memberikan apresiasinya kepada keluarga prodi agroindustri “walau masih berumur 5 tahun, tapi kalian mampu menyusul dengan cepat dalam berbagai hal termasuk agenda agroforest ini, kalian hebat”.
AGROFOREST merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri atas seminar ketahanan pangan yang diselenggarakan pada 19 Nopember 2013. Kemudian keesokan harinya Himagrin melaksanakan kegiatan HCL (Himagrin Cinta Lingkungan). Selanjutnya AGROFOREST ditutup dengan acara AGROEXHIBITION pada 21 Nopember 2013 dimana dalam acara tersebut diadakan pameran hasil karya mahasiswa prodi PTAG juga pentas seni. Seluruh rangkaian acara dilaksanakan di lingkungan FPTK UPI.
Kegiatan AGROFOREST hari pertama yaitu seminar mengambil tema “Menciptakan Ketahanan Pangan Melalui Kebijakan Lahan dan Teknologi sains masa depan”. Seminar tersebut diperuntukkan bagi umum, dosen dan khususnya mahasiswa agroindustri. Bapak Erwin Budiyanto sebagai pemateri pertama memaparkan mengenai Media tanam hayati. Beliau menciptakan sebuah penemuan terbaru untuk membuat media tanam hanya 1 hari dengan bantuan kotoran sapi dan formula tertentu. Media tanam tersebut diberikan cuma cuma kepada peserta, “kalau ke mahasiswa saya berikan gratis karena untuk kepentingan penelitian namun jika perusahaan yang minta akan saya komersilkan” begitu tuturnya.
Sesi ke-2 seminar menampilkan Dr. Yeni Hendriani dengan topik mengenai sains masa depan untuk ketersediaan makanan dan air. Beliau mengambil satu pembahasan penting yaitu Tanaman Transgenik, Genetically Modified (GM) Food. “Dengan GM food dapat mendukung ketahanan pangan dengan merekayasa tanaman melalui penambahan atau pengurangan gen. Mahasiswa agroindustri dapat juga merekayasa teknologi pengolahannya atau diversifikasi bahan pangan” ucapnya saat menyampaikan materi.
Bapak Anton Abdul fatah, berkesempatan untuk berbagi sebagai pemateri pada sesi ketiga seminar. Dengan segudang prestasinya, ia tak lupa dengan kampungnya yaitu garut. Begitulah awal mula ia mengabdi dengan tekad mengubah lahan kritis dengan project Agroforestry demi menciptakan ketahanan pangan agar masyarakat garut dapat menikmati hasil di tanahnya sendiri, begitu azzamnya.
Rangkaian AGROFOREST di hari kedua diadakan agenda sosial yaitu Himagrin cinta Lingkkungan (HCL) dengan tema “Ayo berkebun”. Acara ini diikuti oleh mahasiswa mahasiswi Agroindustri, gerakan 1000 sampah mengelilingi kampus UPI guna menciptakan Cinta Lingkungan dan mensosialisasikan bahwa kebersihan tercipta dan dimulai dari kaum intelektual yaitu mahasiswa. Selain gerakan 1000 sampah, dilakukan juga renovasi di sekitar kebun di FPTK, menanam rumput, bunga, pohon dan merealisasisakan ilmu media tanam yang didapatkan pada hari pertama seminar.
Acara puncak AGROFOREST ditutup dengan pentas seni bertema Agro Exhibition yang menampilkan karya seni mahasiswa prodi agroindustri dimulai dengan mars Agroindustri, Tarian Go Green, dan Tari saman. Selanjutnya pemotongan kue oleh perwakilan dosen Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri dan Ketua Himagrin. Setelah itu mahasiswa agroindustri bersama perwakilan himpunan di FPTK memberikan penampilan akustik. Pentas seni dilanjutkan dengan penampilan dari UKM tadjimalela UPI disusul dengan tarian merak oleh mahasiswa Agroindustri.
AGROFOREST ditutup dengan rasa syukur dan luapan rasa gembira dari seluruh panitia. Peserta pun turut larut dalam kebersamaan, hanyut bernyanyi bersama dalam lagu persahabatan. Sesi photo bersama dan letusan balon mengakhiri perhelatan terhebat Agroforest yang sangat membanggakan.
Dengan ucapan Syukur yang tiada henti, Allah selalu punya andil untuk menjadikan sebuah agenda yang sederhana menjadi istimewa, membuat semua orang bangga bahwa Agroindustri mulai saat ini ada untuk mengubah bangsa dan menyelamatkan Indonesia.
(MNH, liling, essa, fika)
Dokumentasi panitia Agroforest & Himagrin