Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan kebijakan kurikulum merdeka untuk semua jenjang pendidikan termasuk SMK. Implementasi kurikulum merdeka ini mulai diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021, dan akan diterapkan secara penuh mulai tahún 2024. Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMKN 4 Garut terpilih menjadi SMK PK (Pusat Keunggulan) yang menerapkan kurikulum merdeka sejak tahun 2021.
“Dalam implementasinya, tentunya banyak tantangan yang kami hadapi, mulai dari banyaknya kritik dari pengamat Pendidikan dan praktisi di sekolah, kesiapan guru dan tenaga Pendidikan terlebih adanya beberapa perubahan yang cukup mendasar dan menjadi pembeda dari kurikulum sebelumnya (K-13).” Demikian tantangan dalam implementasi kurikulum merdeka yang diungkap oleh Yulqi Azka Shiyami, S.Pd., Gr., guru produktif SMKN 4 Garut dalam Agrintalks yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu pagi, 23 April 2022. Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi pembeda kurikulum merdeka SMK PK dan kurikulum 2013 diantaranya adalah struktur kurikulum, capaian pembelajaran juga pembelajaran dan assessment. Hal yang paling menarik adalah adanya mata pelajaran baru yaitu P5BK (proyek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja).
[wppa type=”slideonly” album=”111″ align=”center”]
Agrintalks adalah salah satu program berseri yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI, dengan menghadirkan para praktisi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkini. Pada agrintalks seri ke-5 ini menghadirkan guru produktif dari program keahlian agriteknologi pengolahan Hasil pertanian untuk berbagi pengalamannya dengan tema implementasi kurikulum merdeka dan strategi pembelajaran di SMK Pusat Keunggulan. Kegiatan tersebut gratis, terbuka untuk umum dan wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Kurikulum Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran Teknologi Agroindustri. Dr. Mustika NH sebagai dosen pengampu kedua mata kuliah tersebut menyampaikan bahwa mahasiswa diharapkan lebih memahami konsep kurikulum merdeka dan implementasinya di SMK PK terkhusus program keahlian APHP.
Kegiatan tersebut disambut antusias oleh lebih dari 100 orang mahasiswa prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri angkatan 2020 dan 2021 yang menghadiri ruang virtual zoom meeting. Dalam form evaluasi yang diisi oleh peserta di akhir acara terungkap bahwa agrintalks ini menambah wawasan dan kontennya sangat berkaitan dengan mata kuliah yang sedang dikontrak sehingga meningkatkan pemahaman. Pada sesi diskusi, narasumber menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir dengan dinamika perubahan kebijakan seperti kurikulum merdeka. “Kita sebagai guru harus cepat beradaptasi. Setiap ada perubahan kebijakan, hal yang pertama perlu kita lakukan adalah mencari tahu, menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang hal tersebut, kemudian sharing dengan rekan sejawat.”