FGD Relevansi Kurikulum: “perlu lulusan yang memiliki keseimbangan antara skill, knowledge, dan attitude”

Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Relevansi Kurikulum Program Studi dengan Stakeholders pada Rabu, 6 Maret 2024 di ruang smart class gedung A FPTK UPI. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FPTK, Prof. Dr. Ir. Dedi Rohendi, M.T. Kaprodi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Dr. Mustika NH, S.T.P., M.Pd., menyampaikan dalam sambutan sekaligus pemaparan profil dan kurikulum prodi, bahwa kegiatan FGD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kurikulum prodi agar relevan dengan kebutuhan pengguna (stake holders). Lulusan prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri diproyeksikan menjadi calon guru SMK bidang keahlian agribisnis dan agroteknologi. Oleh karena itu, narasumber yang diundang berasal dari unsur SMK dan industri bidang keahlian terkait.

Narasumber pada FGD Rabu pagi yaitu Yolandi Irvan Pratama, S.Pd., M.Si dari PT. Barry Callebaut Indonesia dan Deddy Suhariyanto, S.P. dari PT. Momenta Agrikultura “Amazing Farm”, sementara dari unsur SMK diwakili oleh Eha Julaeha, S.Pd., Gr. yang merupakan Ketua Program Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMKN PP Lembang, Ida Widyaningsih, S.P. , sebagai Ketua Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMKN PP Lembang, dan Ahmad Ardiyanto, S.T.P pendidik konsentrasi keahlian ATPH (Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura) SMK PPN Tanjungsari Sumedang. Hadir juga pada FGD tersebut dosen dan staf prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri juga alumni yang memberikan feedback terhadap desain dan implementasi kurikulum prodi.

Unsur industri, Yolandi mengatakan bahwa saat ini dunia industri mencari lulusan yang memiliki kompetensi yang seimbang antara skill, knowledge, dan attitude. Lulusan perguruan tinggi harus memiliki soft skill dan hard skill yang relevan dengan industri bidang agroindustri. Sementara Deddy (praktisi agroteknologi) menyampaikan bahwa saat ini terdapat banyak tantangan bagi keberlanjutan bidang pertanian, namun di saat yang bersamaan banyak peluang terbuka. Oleh karena itu, menurutnya SDM menjadi kunci penting dalam bidang industri pertanian.

Sedangkan untuk profil kompetensi lulusan yang dibutuhkan dalam sektor pendidikan, Eha mengungkapkan bahwa kemampuan pendidik dalam mengimplementasikan 4 kompetensi guru sangat diperlukan yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Adaptif terhadap perkembangan teknologi, digitalisasi, kemampuan komunikasi, penguasaan bahasa asing, dan kompetensi pendidik yang sesuai dengan dunia industri, loyalitas dan integritas juga menjadi kompetensi lulusan yang diharapkan untuk dimiliki para pendidik. Selain itu, Ida menyampaikan bahwa pendidik dengan karakter mencintai dunia pertanian dan memiliki daya juang tinggi juga dibutuhkan untuk menjadi pendidik di SMK pertanian. Kegiatan FGD berlangsung dengan lancar dan interaktif. Kegiatan FGD diakhiri dengan sesi diskusi mengenai evaluasi relevansi kurikulum prodi bersama dengan narasumber.

Kontributor: Chintya & MNH