Membangun Kemandirian Pangan dalam Seminar Nasional AGROFEST

Indonesia emas 2045 menandai 100 tahun kemerdekaan Indonesia dimana pada saat itu diharapkan negara Indonesia dalam kondisi maju, makmur, dan sejahtera tak terkecuali terpenuhinya kebutuhan akan pangan yang dinamakan ketahanan pangan. Salah satu hal yang dapat menunjang pencapaian ketahanan pangan adalah dengan mewujudkan kemandirian pangan yaitu kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Indonesia kaya akan sumber daya alam hayati yang berpotensi dikembangkan menjadi aneka ragam pangan. Hal inilah yang diungkap dalam kegiatan seminar nasional AGROFEST dengan tema “membangun kemandirian pangan menuju Indonesia emas 2045”.

DSCF8797Seminar nasional yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Februari 2015 merupakan acara pertama dari rangkaian kegiatan AGROFEST (Agroindustry for Education, Science and Technology) yang diselenggarakan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI yang tergabung dalam Himagrin. Seminar nasional yang dibuka secara resmi oleh Dekan FPTK UPI tersebut, dihadiri lebih dari 370 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti UPI, UNPAS, UNPAD, Telkom University, ITB, ITENAS, POLTEKES KEMENKES Bandung, UNIDA Bogor, UGM, UNTIRTA, Universitas Al-Ihya Kuningan, Universitas Sebelas Maret dan UNSOED. Selain kalangan mahasiswa, hadir pula instansi seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), SMK dan kalangan umum yang berasal dari berbagai daerah.

Seminar nasional AGROFEST menghadirkan 4 narasumber yang kompeten di bidangnya. Prof. Dr. F.G. Winarno yang merupakan Bapak Teknologi Pangan Indonesia hadir sebagai narasumber pada sesi pertama yang memaparkan mengenai potensi diversifikasi pangan dalam negeri. Pada sesi kedua hadir Ir. Hj. Elly Wasliah – kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan kota Bandung yang mendapatkan amanah langsung dari Bapak Walikota Bandung untuk mewakili beliau menyampaikan program-program Pemkot Bandung dalam mewujudkan ketahanan pangan di kota Bandung. Selanjutnya, sesi ketiga diisi oleh Prof. Dr. Ir. Sobir, M.Si dari IPB yang merupakan kepala pusat kajian buah-buahan tropika. Seminar sesi terakhir ditutup dengan pemaparan mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan yang disampaikan oleh Bapak Ir. H. Ali Sobari, M.Ag., Kepala Bidang Ketersediaan dan kerawanan pangan BKPD (badan ketahanan pangan daerah) Jawa Barat.

Seminar Nasional yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini mendapat sambutan yang baik dan antusiasme dari peserta yang memenuhi gedung achmad sanusi (Balai Pertemuan UPI). “Acaranya bagus dan menarik, dapat membuka kesempatan bagi anak muda untuk melakukan dan menciptakan makanan yang terdiversifikasi untuk kemajuan ketahanan pangan di Indonesia dengan ide yang kreatif dan terinovasi.” Abdul Aziz Arrahman, salah satu peserta dari UNPAS. Panitia berharap agar penyelenggaraan seminar nasional Agrofest ini dapat memotivasi dan menginspirasi masyarakat khususnya mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa untuk berinovasi mengembangkan riset-riset berbasis teknologi dalam mengembangkan diversifikasi pangan lokal menuju kemandirian pangan dan ketahanan pangan Indonesia.

-mnh-