Kisah Para Cum Lauders (part-1): Mawapres PTAG Cetak Rekor

Rekor? Yup. Lulus tercepat? Iya. Lulus cum laude? Betul. Nilai tertinggi? Tepat.

Rekor tersebut telah dicapai oleh Sari Nurmayani, mawapres (mahasiswa berprestasi) ke-1 prodi PTAG (Pend. Teknologi Agroindustri) yang merupakan mawapres ke-2 FPTK tahun 2016. Mahasiswi berhijab yang menyukai dunia mikroorganisme itu berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dengan yudisium cum-laude setelah menempuh pendidikan S1 selama 3 tahun 4 bulan. Teman-temannya sedikit bergurau dengan menyebut Sari lulus prematur, karena normalnya pendidikan S1 diselesaikan dalam kurun 4 tahun. Mahasiswi kelahiran 26 Agustus 1995 itu berhasil mematahkan argumen seniornya yang pernah menyebutkan bahwa lulus dari prodi PTAG itu sulit dan lama, karena Ia bisa membuktikan bisa lulus cepat dengan IPK tertinggi 3,89. Kuncinya? Doa dan kerja keras.

Saat Sari didaulat menyampaikan kesan sebagai perwakilan peserta ujian pada penutupan ujian sidang sarjana (Kamis 29/12/16), Ia menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya telah menjadi bagian dari keluarga prodi PTAG UPI. Tak lupa, Sari menyampaikan terimakasihnya kepada segenap dosen dan staf kependidikan prodi PTAG UPI, dan sambil terisak haru Ia pun memohon maaf atas kekhilafan dan kekurangannya selama menjadi mahasiswa UPI.

Ketika ditanyakan bagaimana rasanya kini telah memiliki titel di belakang namanya? Sari menjawab dengan antusias dari hati yang terdalam, “syukur yang tak terhingga atas berkah Allah SWT. Semenjak proses studi di UPI sampai menyusun skripsi rasanya Allah melancarkannya, namun bukan berarti tanpa masalah. Masalah tak terduga tetap ada, tapi semuanya dapat diselesaikan dan saya belajar agar lebih bersabar dan berhati hati. Begitu banyak pelajaran yang dapat diambil ”.

Ia merasa hidupnya penuh dengan keajaiban, semua yang dianggapnya tidak mungkin, ternyata dapat terjadi. Dari sanalah ia belajar bahwa lingkungan dan orang orang yang tepatlah faktor pendukungnya, sambil berbinar Sari menegaskan, “ketidakmungkinan itu menjadi mungkin berkat mereka.. “

Bahagiakah dengan capaiannya ini?
“ Saya teh sangaaaaat bahagia.. karena Alhamdulillah bisa membahagiakan orang tua tercinta yang tak henti henti memberikan dukungan terbaik, perhatian terbaik, bahkan nutrisi terbaik sehingga bisa seperti ini” ^_^

Sejujurnya ia bercerita, setelah sidang selesai, Ia menahan tangis karena ingin selalu di agrin (prodi PTAG-red), tak ingin pergi dari agrin.
Kenapa demikian? karena Ia merasa di sanalah ia mendapat perhatian terbaik, didikan terbaik, dukungan terbaik dari dosen-dosennya. Dan ia sangat bahagia bisa menghadiahkan kelulusannya sebagai prestasi para dosen.  Sari bangga telah menjadi bagian dari keluarga PTAG karena disana bukan hanya diajarkan ilmu teknikal dan profesional.. tapi juga ilmu hidup dan cara memaknainya.

Ia bercerita penuh semangat ala mahasiswa “Tak ada masalah dengan beban kuliah. Muatan kuliah sudah kece badaiii, dosen-dosen sudah mantap jaya luar biasa, berarti tinggal sikap mahasiswanya kan ya?” 🙂

Apakah menjadi sarjana cita-cita terakhir?
Dengan tegas, ia menjawab tentu tidak, “ini terminal awal, agar saya tidak kufur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT saya harus terus berkembang dan semakin bermanfaat”

Dalam jangka pendek ini, Sari berencana pulang ke kampung halamannya dan berkunjung ke SMAN 1 Sindangkerta tempat ia belajar dulu. Ia berniat berbagi pengalaman dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi adik-adik kelasnya. Selanjutnya ia pun berencana mengabdi menjadi guru di SMK tempatnya melaksanakan PPL (program pengalaman lapangan).

Rencana jangka panjangnya adalah melanjutkan studi magister di bidang yang dicintainya. Ia menuturkan bahwa jika diberi kesempatan untuk studi lanjut, ia ingin mendalami bidang pangan khususnya Biotechnology dan Biorefining . Ia ingin memanfaatkan mikroorganisme dan proses produksinya agar lebih bermanfaat, lebih memperkaya bioteknologi dan Biorefining di Indonesia.. Di samping itu, ia juga ingin berbagi pada anak didiknya tentang apa yang diketahuinya mengenai kedua proses itu, karena ia teringat apa yang dikatakan dosen walinya bahwa “ Apa yang kita ajarkan hari ini akan menentukan seperti apa manusia di masa mendatang”

Tentang cita-cita masa depan?
Sari teringat kembali apa yang pernah disampaikan dosen pembimbingnya, “Sar..Ibu mah ingin kamu menjadi orang yang lebih bermanfaat..menjadi pendidik, guru, dosen.. itu pekerjaan mulia, mencerdaskan bangsa, menentukan masa depan bangsa.. ilmumu mengalir terus, dan insya Allah jadi amal kebaikan yang tidak ternilai”

Dan, ia meraskan nikmatnya menjadi pendidik setelah menjalani PPL di SMK PPN Lembang “rasanya begitu banyak hal yang membahagiakan..melihat siswa kita berkembang,, itu lebih membahagiakam dari pada melihat mikroorganisme kita berkembang”, sambil terkekeh ia menjelaskan.
Kenapa membawa-bawa mikroorganisme?
Itu memang dunia yang disukainya, “senang saja kalau bisa menumbuhkan mikroba dan memaksimalkan kemampuannya. Menurut saya, asalkan bisa memahami seluk beluk mikroba, dia makhluk sakti ternyata.. banyak yang bisa dia ubah, yang asalnya limbah bisa jadi pangan, yang asalnya limbah bisa jadi material, yang asalnya kena limbah.. bisa bersih lagi karena dia, yang sakit pun (beberapa penyakit) obatnya bisa didapat dengan memodifikasi plasmidnya “ penuh semangat ia bercerita “Masih ingat ketika anak sapi akhirnya selamat dari pemburuan rennet, setelah digantikan mikroba penghasil enzim mirip rennet.. kan si kecil itu menyelamatkan si besar” 🙂

Berteman baiklah dengan penjual parfum, agar wanginya menghinggapi kita. Berteman baik dengan seorang yang penuh semangat dan optimis, mudah-mudahan tertulari semangatnya. Maka, ketika Sari diminta tips-tips lulus cepat untuk adik-adik tingkatnya, dengan penuh semangat dan optimis ia menguraikan:

  1. Jangan malas merencanakan, karena itu acuan agar tidak berleha leha.. berani visualisasikan target target itu, dan berkomitmenlah..
  2. Dedikasikan kelulusan itu untuk orang-orang yang kita sayangi dan ingin kita bahagiakan, agar kita selalu semangat
  3. Lakukan kuliah dengan ikhlas karena Allah agar tidak jadi beban, sehingga akan merasa bahwa kuliah itu adalah ibadah, dan kita harus melakukan yang terbaik (untuk menjaga konsistensi prestasi kuliah kita)
  4. Harus banyak aktivitas.. karena itu melatih kita untuk efisien dan efektif menggunakan waktu
  5. Ketika sudah memasuki sequel akhir studi artinya sudah menghadapi KKN(kuliah kerja nyata), PI (praktek industri), RA (riset agroindustri).. kita janga melemahkan diri kita sendiri.. jangan bingung apa yang harus dilakukan, justru itu menghambat.. berkonsultasilah dengan dosen atau kakak tingkat.. karena mereka akan memberi kita pencerahan
  6. Pilih salah satu yang bisa dikerjakan pasti, RA atau PI, orang lain PI dulu, saya mah RA dulu da.. jangan menunda yang dua itu.. selagi ada kesempatan, jangan pernah disiasiakan.. dan kuncinya.. kalau mendapat masalah, konsultaksikan kepada dosen.. jangan malah takut atau kabur, kan jadi tidak progress.. percayalah bahwa dosen kita pasti melakukan yang terbaik untuk mahasiswanya..
  7. Ketika PPL (program pengalaman lapangan) -praktek menjadi guru di SMK, jangan salah fokus.. PPL itu tugas dan biasanya banyak kegiatan.. tapi waktu luangnya juga banyak.. manfaatkan waktu luang itu untuk skripsi, pokonya jangan lebay dengan kalimat “istirahat heula we kalem, oraganisasi dulu we kalem..” kadang itu semua adalah godaan semata.. istirahat mah bukan waktunya sekarang.. istirahat mah nanti di Surga..
  8. Percaya pada teman, jangan sekali kali menganggap temanmu adalah ancaman, selain itu akan menyakiti mereka, juga itu malah akan menyulitkan diri kita sendiri.. tapi ketika kita percaya pada teman-teman kita.. sungguh itu adalah sebuah anugrah.. dan mereka pasti akan membantu kita.. ingat mereka itu teman kita, kita harus saling bantu dan saling mendukung..
  9. Satu lagi.. apapun yang kita kerjakan selalu niatkan untuk ibadah dan kebaikan, agar semua yang kita lakukan menjadi bermakna dan tidak sia sia..
    “Ada Allah yang harus selalu kita buat ‘tersenyum’ dengan aktivitas kita” dan “Ada Allah yang bisa membuat kita tersenyum saat lelah dengan aktivitas-aktivitas itu”

Super, mantap!
Barakallah Sari,,
Semoga Allah selalu menuntun langkahmu, menjadi pelita kehidupan banyak manusia, menginspirasi sekelilingmu.
We proud of you.

-mnh-