Kisah para cum-lauders (part-17): Wisudawan terbaik Prodi

“Sekarang rasanya bersyukur pernah menjalani semua itu, jadi banyak pengalaman. Jika mengingat masa-masa itu, saya suka senyum – senyum sendiri, karena ternyata kalau dijalani dengan baik semuanya bisa terlewati”, kenang Lisdi saat berkisah pengalamannya menjadi mahasiswa sejak tahun 2017 hingga Ia diwisuda pada Rabu (13 Oktober 2021) lalu dalam Wisuda Gelombang III UPI.

Lisdianti Hielganingsih, kelahiran 24 Februari 1999 menjadi wisudawan terbaik Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri (PTAg) dengan raihan IPK 3,86. Awalnya Ia merasa takut tinggal sendiri di Bandung yang jauh dari keluarganya, sehingga masih sering pulang ke rumahnya (Cianjur). Tapi kemudian Ia menemukan kenyamanan menjalani semuanya berkat dukungan teman-temannya yang bisa diajak sharing, juga atmosfer di prodi PTAg yang sangat positif dan sangat mendukung untuk pengembangan diri.

Lisdi memang merasakan bertambahnya beban studi seiring meningkatnya semester terlebih di prodi PTAg banyak praktikum juga praktik industri dan riset agroindustri. Namun, Ia mensyukuri semuanya, mendapatkan pengalaman yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bisa sering praktikum di laboratorium bahkan terlibat di bagian produksi suatu industri cookies saat menjalani praktik industri.

Selain kuliah, Lisdi pun menjadi pengurus BEM Himagrin FPTK UPI untuk 2 periode kepengurusan, bahkan sempat dinobatkan sebagai staf terbaik Himagrin. “Nano-nano menjadi pengurus BEM itu, karena harus pandai membagi waktu agar seimbang antara akademik dan organisasi. Dulu seringkali harus rapat sampai malam padahal besoknya kuliah pagi. Tapi, semua pengalaman itu sungguh berkesan.”

“Mohon maaf jika selama kuliah, Lisdi masih banyak kekurangan. Alhamdulillah terimakasih banyak, kalau bukan karena bimbingan dari ibu & bapak dosen di PTAg belum tentu juga bisa sampai ke tahap ini”, demikian ungkapan penutup dari wisudawan terbaik prodi PTAg.