Mahasiswa PTAg Kenalkan 24 Produk Inovasi Pangan Lokal dalam AGROMEDA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri (PTAg) angkatan 2015 memperkenalkan hasil karyanya berupa inovasi produk berbasis sumber daya lokal. Sebanyak 24 jenis produk inovasi dipamerkan dalam acara Agroindustry Maintains Earth Domestic of Agriculture (AGROMEDA) yang digelar pada 17 Mei 2017. Commodity War menjadi tema besar sebagai representasi pentingnya diversifikasi pangan lokal antara labu kuning dan ganyong. Event tahunan ini merupakan aplikasi dan tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan Hortikultura dan Teknologi Pengolahan Serealia dan umbi-umbian. Pameran tersebut berlangsung sekitar 7 jam bertempat di parkir mobil Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pembukaan AGROMEDA dihadiri oleh Shinta Maharani, S.T.P., M.Sc. selaku perwakilan dari Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) yang sekaligus salah satu dosen prodi PTAg.

Tak hanya melalui produk, di depan stand pun terdapat poster yang berisi penjelasan detail mengenai deskripsi produk, diagram proses, neraca massa hingga analisis biaya sehingga menarik pengunjung khususnya mahasiswa. Bahkan beberapa mahasiswa merekomendasikan untuk mengkomersilkan beberapa produk seperti Sosis Ganyong Nila (Soganila) tutur Rizkiyanti, salah satu peserta saat sesi I pameran. Selama pameran berlangsung, pengunjung diperkenankan mencoba hasil olahan meliputi produk martanyong, kalemin, soganila, soapumkin, brogolat, pukpam, meong, tortipump, cogan dan 15 produk lain. Pengunjung yang masuk akan mendapatkan 2 kupon yang bisa ditukarkan dengan 2 produk yang diinginkan. Beberapa pengunjung mendapatkan 5 kupon tambahan dengan menunjukkan ke official bahwa telah mengunduh aplikasi wifi.id dari Indohome. Tak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mendapat hadiah khusus bagi yang mengikuti foto challenge sesuai dengan ketentuan panitia. Pemenang kemudian diumumkan di akhir acara yang diakhir dengan penampilan grup band.

Pada umumnya masyarakat belum mengenal umbi ganyong yang menjadi bahan dasar pembuatan 12 produk yang dipamerkan. Bahkan tak sedikit pengunjung dari kalangan mahasiswa yang mengira tanaman jahe karena dari segi fisik (warna dan tekstur) yang mirip. Pengenalan produk lokal ini cukup penting mengingat inovasi olahan umbi cukup jarang ditemukan di Indonesia. Tidak sedikit pengunjungan yang kagum dengan beberapa produk, “Wahh, bisa dibikin kaya flakes gini ya ?” ujar pengunjung stand produk Ganyong Flakes (Yongleks) pada sesi II pameran. Usai sesi II pameran beberapa produk terbaik memperoleh penghargaan.  Juara pertama diraih oleh inovasi produk Minuman Labu Kuning Shake (Mibushake) dan Nuget Ganyong (Nanyong), kedua Brownies Ganyong Coklat (Brogolat) dan Pukpam serta ketiga Cookies Ganyong (Cogan) dan Es krim Labu Kuning (S’klabing). “Tak ada satu katapun yang mewakili semua perasaan ini tetapi saya sangat berterima kasih atas kerja kerasnya, ini semua hasil kerja keras kita dan kalian membuat hidup ini lebih berwarna” ujar Gilang selaku ketua pelaksana pada rangkaian acara penutupan AGROMEDA 2017.

Kontributor: Rif’an – Agrin2015